TK,
Rasakan kisah The Hunger Games - 64 tahun sebelum Katniss Everdeen suka rela menjadi tribute, dan beberapa dekade sebelum Coriolanus Snow menjadi Presiden Panem yang kejam.
The Hunger Games: The Ballad of Songbirds and Snake mengisahkan Coriolanus (Tom Blyth) muda yang menjadi harapan terakhir bagi garis keturunannya yang gagal, yaitu keluarga Snow yang dulunya sangat dibanggakan dan kini telah jatuh miskin di Capitol pascaperang.
Snow dengan enggan ditugaskan untuk membimbing Lucy Gray Baird (Rachel Zegler), seorang tribute dari Distrik 12 yang miskin. Namun setelah pesona Lucy Gray memikat para penduduk Panem, Snow melihat kesempatan untuk mengubah nasib mereka.
Dengan semua yang telah dia kerjakan dipertaruhkan, Snow bekerja bersama Lucy Gray untuk mengubah peluang yang menguntungkan mereka. Melawan keramahannya untuk kebaikan dan kejahatan, Snow berpacu dengan waktu untuk bertahan hidup dan mengungkapkan apakah dia pada akhirnya akan menjadi songbird atau ular.
Hunger Games yang tersaji di sini masih terkesan sederhana. Kontestannya bahkan tidak memiliki banyak keunggulan yang puluhan tahun kemudian sudah dianggap wajar. Kalau kamu menyaksikan Hunger Games orisinal, lalu menyaksikan Hunger Games di sini, perbedaan yang disajikan bisa bikin takjub juga.
Tokoh utama Hunger Games: The Ballad of Songirds and Snakes adalah Coriolanus Snow. Sosok yang nantinya ditakdirkan akan menjadi Presiden Snow. Penggemar Hunger Games pasti sudah dapat gambaran bahwa film ini tidak akan berakhir bagus. Namun, bagi saya sih melihat aksi Coriolanus muda ini cukup menarik. Bahkan situasi Coriolanus semasa muda, dimana dia harus berjuang karena keluarganya telah jatuh miskin, bisa membangkitkan simpati...Walau kamu juga akan merasakan bahkan di masa-masa paling simpatik pun, kegelapan di dalam diri Coriolanus sudah terasa.
Hubungan dia dengan Lucy Gray juga tersaji dengan menarik, dan menurut saya secara keseluruhan Tom Blyth bisa menyajikan Coriolanus dengan baik.
Ada momen di film dimana film terasa sudah mencapai klimaks, dan bahkan terasa seperti sudah memiliki bagian yang bisa jadi ending. Namun ceritanya masih berlanjut ke bagian selanjutnya hidup Coriolanus. Bahkan kontes Hunger Games kesepuluh terasa bukan fokus utama film ini. Fokus utama film ini adalah perkembangan karakter Coriolanus, dari tadinya sosok yang minimal masih memiliki unsur simpatik berkembang menjadi sosok yang lebih mendekati Presiden Snow yang kita kenal.
Ada sejumlah karakter yang terasa kurang disajikan, bahkan dalam durasi panjang filmnya. Coriolanus, Lucy Gray, dan Sejanus terasa oke porsinya, namun sejumlah nama lain terasa masih bisa dikembangkan.